502.Inipun Berlalu

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

[read more]

448.Impian Seorang Mahasiswi

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya.

Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah.
Ia menyapa, “Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku?
Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya, “Tentu saja boleh!“. Dia pun memberi saya pelukan yang sangat erat.
Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih begitu muda dan tak berdosa seperti ini?” tanya saya berolok-olok.
Dengan bercanda dia menjawab, “Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian.”

[Read More]

403.Tercerahkan

Semasa kecil saya punya teman putri, A-an namanya. Bilamana dia menerima kuwe dari tetangga 2 buah dengan pesan agar satu buah diberikan kepada adiknya, dia akan membandingkan dulu kedua kuwe tersebut. Kalau satu diantaranya ada yang agak jelek, umpama sedikit tidak utuh, maka dia akan memberikan yang tidak utuh itu kepada adiknya.

Hal ini berkembang setelah menginjak dewasa. Dia sering memberikan miliknya yang “agak cacat” kepada pihak lain. Ketika dia hendak membeli kuwe, ada satu yang jatuh karena kekurang hati-hatiannya ketika memilih. Dia membersihkan kuwe tersebut, dikembalikan ketempatnya dan memilih kuwe yang lain.

Bahkan ketika dia memilih keramik di toko, terjatuh dan retak karena ulahnya, maka dia akan mengembalikan barang yang retak tersebut ketempatnya .(tidak ketahuan tentunya) dan memilih yang baik. Dia tidak konsekwen dengan perbuatannya mengganti barang retak sebagai akibat perbuatannya. Sepanjang hidupnya dia ingin mendapatkan yang terbaik tanpa mau menangung resiko. Dia curang.

[read more]

346.Kisah Pelayan Hotel

Kategori: LOVE & LIFE

Bertahun-tahun dahulu, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam.

Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar disini ?” tanya sang suami. Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota.
Semua kamar kami telah penuh,” pelayan berkata.
Tapi saya tidak dapat mengirim pasangan yang baik seperti anda keluar kehujanan pada pukul satu dini hari. Mungkin anda mau tidur di ruangan milik saya ? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat anda tidur dengan nyaman malam ini.

Ketika pasangan ini ragu-ragu, pelayan muda ini membujuk.
Jangan khawatir tentang saya. Saya akan baik-baik saja,” kata sang pelayan. Akhirnya pasangan ini setuju.

[read more]